Mengidentifikasi Akar Masalah Pemanasan Global di Indonesia
Indonesia, sebagai negara maritim yang memiliki hutan tropis terluas ketiga di dunia, memiliki peran penting dalam memitigasi pemanasan global. Namun, sejumlah tantangan muncul. Profesor Djamaludin Ancok, ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, menyatakan, "Deforestasi dan penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan merupakan akar masalah pemanasan global di Indonesia." Kebakaran hutan dan lahan (karhutla), perkebunan kelapa sawit, dan penambangan merupakan pemicu utama perubahan iklim di tanah air. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 82% emisi gas rumah kaca Indonesia berasal dari sektor ini.
Mengimplementasikan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan untuk Mengatasi Pemanasan Global
Untuk mengatasi pemanasan global, pemerintah Indonesia sudah memiliki beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan yang berfokus pada mitigasi dan adaptasi. Ancok berpendapat, "Pemerintah perlu meningkatkan upaya penegakan hukum terhadap pelaku deforestasi dan penambangan ilegal." Selain itu, ada usulan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan gambut dan hutan mangrove yang dapat menyerap karbon secara alami.
Pada 2020, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden No.98 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Penanggulangan Perubahan Iklim. Kebijakan ini mendorong transisi energi dari fosil ke energi terbarukan dan pengelolaan hutan berkelanjutan. Menurut Ancok, "Perlu ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengimplementasikan kebijakan ini untuk hasil yang optimal."
Selain itu, partisipasi masyarakat juga penting. Program-program seperti "Desa Iklim" dan "Kampung Iklim", yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tindakan nyata dalam menjaga lingkungan, perlu ditingkatkan.
Mengatasi pemanasan global bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, dengan komitmen yang kuat, kerja sama, dan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa memainkan peran penting dalam upaya global untuk melawan perubahan iklim. Seperti yang dikatakan Ancok, "Setiap aksi, tidak peduli seberapa kecil, bisa membuat perbedaan."