INFORMASI SEPUTAR PEMANASAN GLOBAL INFORMASI SEPUTAR PEMANASAN GLOBAL Impak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Manusia di Indonesia

Impak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Manusia di Indonesia

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Manusia di Indonesia

Indonesia dirundung oleh ancaman pemanasan global yang semakin nyata. Pengaruhnya terhadap kesehatan manusia cukup signifikan. Menurut Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Puslit LHK), suhu rata-rata global telah meningkat hampir 1° C dalam seabad terakhir. Ini telah menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan.

"Perubahan iklim memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan manusia," kata Dr. Yulianti, ahli bioklimatologi dari Universitas Indonesia. "Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan kasus penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah. Kejadian ini mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas kerja manusia," jelasnya.

Menurut WHO, tercatat peningkatan 30% kasus malaria di Indonesia selama dekade terakhir. Malaria, yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles, memang lebih banyak terjadi di daerah tropis seperti Indonesia. Selain itu, pola musim yang tidak menentu juga bisa memberikan kondisi yang lebih menguntungkan bagi nyamuk pembawa penyakit ini.

Melanjutkan: Strategi Penanganan dan Pencegahan Pemanasan Global di Indonesia

Solusi terhadap permasalahan ini tentunya harus segera ditemukan. Strategi penanganan dan pencegahan pemanasan global di Indonesia dibagi menjadi dua, yakni mitigasi dan adaptasi. Mitigasi berfokus pada upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, sedangkan adaptasi berusaha menyesuaikan diri dengan dampak perubahan iklim.

"Mitigasi bisa dilakukan dengan penanaman hutan dan penggunaan energi terbarukan," kata Dr. Yulianti. "Sementara untuk adaptasi, komunitas lokal harus diberdayakan untuk membangun ketahanan mereka terhadap dampak perubahan iklim".

Indonesia telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Untuk mencapai target ini, pemerintah telah memulai berbagai program seperti penanaman hutan kembali dan penggunaan energi terbarukan. Di sisi lain, adaptasi terhadap perubahan iklim juga menjadi prioritas.

"Kita harus memahami bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata dan kita harus bersiap," kata Dr. Yulianti. "Pencegahan adalah lebih baik daripada pengobatan. Jangan sampai kita terjebak dalam siklus reaktif, tetapi kita harus proaktif dalam melawan perubahan iklim".

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran yang tinggi di masyarakat tentang dampak pemanasan global dan pentingnya langkah-langkah pencegahan dan penanganan. Semoga dengan upaya bersama, kita bisa meminimalisir dampak pemanasan global bagi kesehatan manusia di Indonesia.

Related Post